Pascapanen merupakan salah satu
bagian dari proses aktivitas budidaya tanaman dalam konteks pertanian.
Pascapanen berfungsi mengumpulkan buah yang dihasilkan oleh tanaman budidaya
untuk diproduksi sebagai bahan konsumsi pangan. Hasil panen secara umum digunakan
untuk mendukung kehidupan manusia yang digunakan melalui pengonsumsian sebagai
bahan pangan atau bahan baku industri. Jenis hasil pascapanen memiliki beragam
bentuk berdasarkan budidaya tanaman yang dilakukan oleh petani. Tingkat
kesegaran hasil panen mempengaruhi ketahanan saat dalam penyimpanan. Waktu
penyimpanan hasil panen dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas dari produk
simpan. Akan tetapi, kehilangan hasil melalui penurunan kualitas dan kuantitas
sering sekali terjadi disebabkan faktor atau tanda-tanda kerusakan pada produk
simpan. Komponen penyebab kerusakan tersebut secara umum terdiri dari aktivitas
mikrobiologis, fisik, biologi, dan kimia.

Mikrobiologis yang sering berkembang dalam gudang penyimpanan
disebut kapang. Kapang yang tumbuh dan berkembang dalam gudang penyimpanan
memiliki banyak jenisnya diantaranya yaitu Aspergillus dan Penicilium.
Sedangkan kapang yang berkembang di lahan budidaya yaitu Alternaria, Fusarium,
Cladosporium, dan Helmithosporium. Kondisi lingkungan yang sangat mendukung
terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu kapang dipengaruhi oleh tingkat
kelembaban atau kadar air. Kapang menyerang pada produk simpan yang memiliki
kadar air tinggi seperti biji-bijian, buah-buahan, gandum, dan lain sebagainya.
Aktiviatas kapang dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada produk simpan yang
dapat menurunkan kualitas dan kuantitas. Dan kapang dapat menghasilkan senyawa
toksin yang beracun apabila produk simpan dikonsumsi oleh makluk hidup terutama
bagi manusia.
Kehilangan hasil pada dasarnya
tidak sepenuhnya terjadi dalam gudang penyimpanan. Akan tetapi, peran atau
aktifitas pascapanen dapat memicuh kerusakan pada hasil panen yang dikumpulkan
di lahan budidaya. Aktifitas pasca panen yang tidak sesuai prosedur dapat
meningkatkan kerusakan fisik yang dialami oleh permukaan hasil panen.
Penggunaan wadah atau kemasan yang tidak bersih dapat berpotensi pertumbuhan
vektor penyakit perusak produk simpan. Alat
sistem pertanian berorientasi mendukung pembawah vektor perusak produk
simpan saat pascapanen dilakukan. oleh sebab itu perlunya menjaga kondisi
seluruh komponen yang bekerja dalam proses pascapanen untuk terjaga tingkat
kebersihan demi menjaga hasil panen bersih dari kontaminasi serangan organisme
penganggu hasil panen.
Jenis kerusakan lain yang terjadi
pada produk simpan hasil pascapanen dapat berasal dari kerusakan fisik,
fisiologis, biologi dan kimiawi. Penggunaan suhu rendah atau tinggi dapat
merusak permukaan fisik dari produk simpan sehingga dibutuhkan suhu yang sesuai
dalam penyimpanannya. Aktivitas biologis menghasilkan senyawa reaktor
metablisme yang dapat memicuh kerusakan serta pembusukan. Dan pengaruh suhu
terhadap peningkatan aktivitas senyawa kimia dalam produk simpan yang
menimbulkan kerusakan kimiawi.
Post a Comment